Halo! Selamat datang kembali di Sepekan Lingkungan, nawala mingguan yang menampilkan beberapa highlight artikel-artikel dari Indonesia dan internasional.

Sepekan Lingkungan, kali ini, akan memberikan preview tentang Oceans 21, sebuah kolaborasi internasional, baik dari para peneliti dan editor, untuk membahas tentang status, kondisi, tantangan, dan harapan bagi laut di seluruh dunia.

Sebagai permulaan, Editor Lingkungan Hidup dari The Conversation internasional (Kanada, Inggris, Prancis, AS, Afrika, Selandia Baru, Australia, dan Indonesia), telah menyiapkan tulisan panjang terkait dengan 5 Lautan di dunia, yaitu Arktik, Antartika, Hindia, Pasifik, dan Atlantik.

Isu yang dibahas mulai dari sejarah perdagangan, polusi plastik, perikanan, dan perubahan iklim.

Arktik : artikel ini membahas bagaimana perubahan iklim telah “membanjiri” lautan ini dan bahkan mempengaruhi ekosistem dan menghadirkan spesies baru.

Antartika, atau disebut juga Lautan Selatan: artikel ini menguak peran penting Lautan Selatan ini yang diperkirakan menyerap sekitar 75% kelebihan panas laut global dan penyerap karbon sedikitnya hingga 35%. Sederhananya, penyimpan utama panas dan karbon bagi Bumi.

Hindia: artikel ini memperlihatkan sejarah dari perspektif berbeda, terutama tentang kolonialisasi Eropa.

Pasifik : artikel ini mengungkapkan masalah-masalah yang dihadapi oleh Pasifik sebagai lautan terbesar dan terdalam di Bumi, mulai dari isu polusi, overfishing, hingga perubahan iklim.

Atlantik: artikel ini memberikan gambaran bagaimana angin, arus dan kehidupan laut sebenarnya berkaitan dan menganggu mereka akan berdampak sangat luas bagi kehidupan manusia.

Dengan memilki pemahaman yang mendalam tentang lautan, baik dari peran, sejarah dan kondisi saat ini, hingga dampak dari perubahan iklim, tentu saja diharapkan ada kesadaran dan akhirnya mendorong pada aksi nyata.

Nantikan artikel-artikel Oceans 21 berikutnya di tahun depan!

Sekian dulu nawala pada minggu ini. Semoga bermanfaat dan selamat membaca! Jangan lupa berlangganan!

Salam!

Fidelis Eka Satriastanti

Editor Lingkungan Hidup

In English