Halo para pembaca yang budiman,

Semoga Anda selalu sukses dan sejahtera.

Saya Yessar Rosendar, editor bisnis dan ekonomi The Conversation Indonesia, menyarikan sejumlah berita tentang bisnis dan ekonomi yang penting pekan ini.

Seperti feature phone lawas yang akhirnya digantikan oleh smartphone yang canggih, mata uang resmi pun sebentar lagi akan bertransformasi ke bentuk digital.

Indonesia baru saja mengikuti langkah Cina untuk menerbitkan uang digital. Bank Indonesia baru-baru ini dikabarkan tengah menggodok penerbitan central bank digital currency atau rupiah digital, upaya ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital nasional.

Sama seperti mata uang kertas, rupiah digital merupakan bentuk lain dari uang yang berbasis digital, BI adalah otoritas tunggal yang bisa menerbitkan, mengedarkan, dan mengendalikan perputaran mata uang digital ini nanti.

Penggunaan rupiah digital ini bisa mempercepat penggunaan teknologi blockchain di Indonesia, karena teknologi ini mampu memberikan platform yang aman untuk bertransaksi.

Dengan adanya rupiah digital maka biaya untuk transaksi akan lebih rendah karena tidak terhambat uang berbentuk fisik dan transaksi bisa diselesaikan lebih cepat. Perputaran uang yang lebih cepat dan efisien ini juga ujungnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini penting untuk pemulihan dari hantaman pandemi COVID-19.

Negara lain seperti Rusia dan Swedia juga sedang mengembangkan mata uang digital, dan dengan semakin banyak negara yang mengambil langkah yang sama maka sistem moneter internasional akan berubah. Kemungkinannya dominasi dolar Amerika Serikat akan hilang dan masyarakat bisa menggunakan mata uang yang mereka inginkan saja.

Bank sentral di dunia akan bersaing dengan mata uang digitalnya masing-masing, Negara kecil yang lebih terpercaya dengan sistem keuangan digital yang maju akan mampu menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Tentunya ini merupakan kesempatan untuk Indonesia, agar menjadi salah satu kekuatan ekonomi yang lebih diperhitungkan di dunia.

Salam.