Catatan editor

Halo pembaca,

Saya Nurhasim, editor sains dan kesehatan The Conversation Indonesia.

Awal tahun baru, banjir merendam sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Lebih dari 60 orang tewas dan lebih dari 300 ribu orang jadi pengungsi dadakan.

Walau kini sebagian besar air telah surut, sejumlah penyakit seperti dari hipotermia, diare, tipes, demam berdarah dengue (DBD), infeksi kulit, hingga leptospirosis mengintai penduduk yang menjadi korban banjir.

Salah satu penyakit yang jarang disadari setelah banjir adalah leptospirosis, yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira di ginjal hewan, di antaranya tikus. Genangan air, sanitasi buruk, dan masuknya hewan terinfeksi ke dalam pemukiman penduduk. Penyakit ini bisa menular ke manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan. Dampaknya bisa membunuh.

Di Lebak, Banten, lebih dari 1800 orang korban banjir dan longsor diperiksa petugas medis. Mayoritas mereka terkena penyakit infeksi saluran pernapasan akut, diare dan maag karena mereka tinggal di tempat yang tidak layak kesehatan.

Pada musim hujan, Anda sebaiknya selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan gaya hidup sehat.

Sampai jumlah pekan depan.

Forward to a friend

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Teknologi, Kepala Divisi Training

Kesehatan