Halo, semua! Semoga selalu dalam keadaan sehat.

Selamat datang kembali ke Sepekan Lingkungan, nawala yang menyajikan highlight berita-berita seputar lingkungan mancanegara dan nasional.

Korporasi Sawit Melawan Balik

Tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit menggugat Bupati Sorong, Johny Kamuru, ke pengadilan tata usaha negara. Korporasi itu mempersoalkan pencabutan izin lokasi, izin lingkungan, dan izin usaha perkebunan oleh pemerintah Sorong, Papua Barat.

Adapun pencabutan izin merupakan buntut dari evaluasi tata kelola perkebunan sawit di Provinsi Papua Barat bersama pemerintah pusat, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan organisasi masyarakat sipil. Hasilnya, tiga perusahaan itu belum mengantongi hak guna usaha lantaran proyek perkebunannya tidak disetujui masyarakat adat.

Sejumlah pihak pun mengecam perlawanan balik yang dilakukan perusahaan. Sebaliknya, Bupati Sorong Johny Kamuru justru kebanjiran dukungan.

Kegagalan berulang proyek pengolahan sampah di Bali

Pemerintah Bali lagi-lagi membatalkan proyek pembangkit listrik tenaga sampah di tempat pengelolaan sampah akhir (TPA) Suwung. Kegagalan ini merupakan yang kali kedua setelah pembatalan proyek serupa pada 2012 silam.

Persoalan ini bermuara ke sebab yang sama: biaya pengelolaan sampah (tipping fee) terlalu mahal. Pengelola membebankan ongkos pengolahan sampah Rp 480 ribu per ton kepada Pemerintah Bali. Sementara, karena terimbas pandemi, kas daerah tengah seret.

Hingga saat ini, belum ada solusi konkret pengolahan sekitar 4.281 ton sampah di Bali. Lebih dari separuh di antaranya tidak diolah dengan baik sehingga mencemari permukiman hingga laut.

Suara perdana masyarakat adat dalam Kongres Konservasi Dunia

Majlis Umum Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) akan menggelar Kongres Konservasi Dunia pada 3-11 September mendatang di Marseille, Perancis. Kongres ini menjadi ajang perdana bagi 23 organisasi masyarakat adat dari seluruh dunia untuk bersuara dalam upaya penyelamatan biodiversitas.

Sebagai anggota, organisasi masyarakat adat memiliki hak bersuara, menolak resolusi, maupun memberi rekomendasi. Hak ini setara dengan para peserta lainnya dari perwakilan 217 negara, 18 ribu ahli, 1.400 organisasi nonpemerintah, pelaku usaha, dan institusi penelitian.

Masyarakat adat melalui beraneka tradisinya sudah dikenal sebagai pengampu hutan berikut keragaman flora dan faunanya. Mereka tercatat melindungi sekitar 80 persen keanekaragaman hayati di dunia. Sayang, keberadaannya terancam karena kebijakan dan pembangunan di berbagai negara.

 

Sampai jumpa pada nawala berikutnya.

Salam lestari!

Robby Irfany Maqoma

Editor Lingkungan

Lingkungan

Artikel teratas

Sang penasihat. MediaPunch Inc

Mark Zuckerberg ingin mengubah Facebook menjadi ‘perusahaan metaverse’ – apa itu?

Daniel Broby, University of Strathclyde

Istilah metaverse diciptakan oleh Neal Stephenson dalam novel fiksi ilmiahnya tahun 1992, Snow Crash.