|
|
Catatan editor
|
Halo pembaca,
Saya Nurhasim, editor sains dan kesehatan The Conversation, merangkum berita yang menarik dalam sepekan terakhir.
Presiden Joko Widodo akhirnya melarang mudik masyarakat yang tinggal di Jakarta, kota-kota penyangga Ibu Kota dan daerah yang memberlakukan pembatasan sosial berskala besar untuk mengurangi laju penularan COVID-19 dan perluasannya. Lebih dari 3 juta orang masih ingin mudik bulan depan dan itu berpotensi memperluas penyebaran virus karena mereka berasal dari Jakarta yang kini jadi zona merah infeksi.
Kebijakan itu berlaku mulai hari ini, Jumat 24 April dan 7 Mei nanti sanksi akan diberlakukan bagi pelanggar. Selain itu, pemerintah DKI Jakarta juga akan memperpanjang masa pembatasan sosial besar hingga 22 Mei, dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Pembatasan sosial besar yang lebih ketat dan larangan mudik Jabodetabek sangat penting karena sampai saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa jumlah kasus baru harian akan turun. Sebaliknya, tren dalam dua pekan terakhir kasus baru terus bertambah, apalagi jika nanti alat tes PCR baru beroperasi akan makin banyak pasien yang bisa dideteksi.
Kini pemerintah juga menghentikan penerbangan domestik komersial dari 34 bandar udara hingga 1 Juni untuk mencegah perluasan zona merah infeksi coronavirus.
Anggota harus masyarakat terlibat dalam menurunkan laju penularan itu dengan menjaga jarak sosial dan karantina mandiri di rumah masing-masing. Intervensi dari pemerintah untuk menekan coronavirus akan berhasil jika masyarakat juga mematuhinya.
|
Ahmad Nurhasim
Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training
|
|
|
Artikel teratas
|
Para penumpang yang mengenakan masker tiba di bandara saat petugas menyemprotkan disinfektan untuk cegah COVID di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, 13 Maret 2020.
REUTERS/Willy Kurniawan/AAP
Iqbal Elyazar, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU); Bimandra Djaafara, Imperial College London; Henry Surendra, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU); Lenny Lia Ekawati, University of Oxford
Seberapa besar dampak dari mudik masyarakat terhadap kenaikan jumlah kasus dan penyebaran COVID-19 perlu segera diteliti.
|
Kesehatan
|
-
Dr Febi Dwirahmadi, Griffith University
Sebagai ahli kesehatan masyarakat, saya melihat pelaksanaan PSBB ini di Indonesia memiliki setidaknya tiga masalah dan berikut solusinya
-
I Nyoman Sutarsa, Australian National University; Atin Prabandari, Universitas Gadjah Mada ; Fina Itriyati, Universitas Gadjah Mada
Akses yang tidak merata terhadap tes sangat berbahaya karena banyak kasus tidak akan terdeteksi khususnya bagi masyarakat miskin, sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan diagnosis dan kematian.
-
Andrew McLachlan, University of Sydney
Obat pembasmi kutu rambut Ivermectin berhasil menghentikan berlipatgandanya SARS CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dalam uji klinis. Tapi kita belum tahu apakah ia akan berhasil sebagai obat bagi penderita coronavirus.
-
Testriono, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; Iqra Anugrah, Institute for Economic and Social Research, Education, and Information (LP3ES)
Para peneliti ilmu sosial dapat membantu memastikan pelacakan kontak dilakukan di semua provinsi di Indonesia.
|
|
COVID-19
|
-
Dodi Faedlulloh, Universitas Lampung
Pengalaman WFH bagi ASN selama tiga pekan terakhir bisa dipelajari oleh para aparatur dan pemimpin birokrasi di Indonesia untuk menyiapkan transisi kerja konvensional ke kerja digital.
-
Muhammad Zulfikar Rakhmat, Universitas Islam Indonesia (UII)
Cina harus meningkatkan jumlah dan jenis bantuannya ke Indonesia untuk menangani pandemi COVID-19
-
Ghozian Aulia Pradhana, Universitas Diponegoro
Ada peran media dalam proses pemberian stigma terkait COVID-19 di masyarakat
-
Annette O'Connor, Michigan State University; Jan Sargeant, University of Guelph; Sarah Totton, University of Guelph
Baik kucing maupun anjing dapat terinfeksi virus korona, akan tetapi kemungkinan mereka menulari Anda dan hewan lain sangat rendah.
-
Pierre van der Eng, Australian National University
Laporan resmi tentang epidemi flu Spanyol di Indonesia memberikan indikasi penyebaran virus di Jawa selama 1918-1919.
|
|
In English
|
-
Sergio Ferrer Pérez, The Conversation
Scientists and academics on how the world might change once this is all over, and if a return to 'normality' is even possible.
-
Testriono, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta; Iqra Anugrah, Institute for Economic and Social Research, Education, and Information (LP3ES)
Social science researchers can help make sure contact tracing is carried out in all provinces in Indonesia.
-
I Nyoman Sutarsa, Australian National University; Atin Prabandari, Indonesian Consortium for Religious Studies ; Fina Itriyati, Universitas Gadjah Mada
Unequal access to testing can lead to late diagnosis and preventable deaths due to COVID-19 among the poor people.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|