|
|
Halo pembaca,
Semoga Anda tetap sehat di tengah keadaan pandemi yang makin mengkhawatirkan.
Anda tidak perlu stres menghadapi pandemi yang makin memburuk di Indonesia. Hadapi setiap masalah dengan tenang dan tetap berpikir positif agar daya tahan tubuh Anda tetap kuat. Fokuslah pada hal-hal yang bisa Anda kendalikan seperti memakai masker ke mana pun pergi, menjaga jarak fisik, mencuci tangan, hindari kerumuman dan batasi mobilitas. Ini tips “klasik” yang telah menjadi populer dalam setahun setengah terakhir, tapi juga kerap ditabrak. Dampaknya juga jelas, dalam sebulan terakhir kasus COVID-19 di Indonesia menanjak dari angka di bawah 5.00 0 kasus pada awal Mei, kini menjadi sekitar 20.000 kasus.
Pergerakan orang yang intensif saat Lebaran lalu telah menyumbangkan kenaikan kasus COVID dalam beberapa minggu terakhir. Lonjakan kasus ini telah banyak diprediksi oleh para ahli kesehatan, tapi kebijakan pemerintah pusat dan daerah kurang ketat.
Kini di tengah lonjakan kasus dan makin beratnya beban rumah sakit, tak ada jalan lain bagi pemerintah untuk perketat pembatasan pergerakan orang dan meningkatkan penulusuran orang-orang yang kontak dengan pasien positif COVID.
Hal yang mengkhawatirkan, kasus COVID pada anak-anak juga meningkat. Mereka tertular dari lingkungan dan keluarga. Orang tua perlu memperketat lagi protokol kesehatan untuk keluarga dan anak-anaknya agar kasus penularan tidak makin meluas.
Selain itu, keputusan pemerintah untuk membuka pembelajaran tatap muka mulai bulan depan harus ditinjau ulang. Jika tetap buka, kasus-kasus penularan pada anak-anak semakin tinggi.
|
Ahmad Nurhasim
Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training
|
|
|
Photo by PhotoMIX Company from Pexels
Sofa D. Alfian, Universitas Padjadjaran
Kita perlu studi lanjutan yang lebih lama yang berfokus pada bagaimana kepatuhan dan keyakinan pasien tentang obat antihipertensi mereka berubah dari waktu ke waktu.
|
Kesehatan
|
-
Teguh Haryo Sasongko, Perdana University
Perbandingan antara Indonesia dan Malaysia menunjukkan bahwa penduduk Malaysia memiliki risiko 11 kali lipat lebih tinggi terinfeksi COVID19 dibandingkan penduduk Indonesia.
-
Boby Febri Krisdianto, Universitas Andalas
Gencarnya program pemerintah dalam donor darah konvalesen plasma perlu ditunjang dengan penelitian yang kredibel.
-
Daniel Prajogo, Monash University; Adithya Sudiarno, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Amrik Sohal, Monash University; Anny Maryani, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Arief Rahman, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Dyah Santhi Dewi, ST. M.EngSc. PhD, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Ratna Sari Dewi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Retno Widyaningrum, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Perbedaan yang signifikan dalam kuantitas dan kualitas fasilitas dan layanan rumah sakit untuk perawatan COVID-19 telah berkontribusi pada peningkatan risiko bagi pekerja medis.
-
Siradj Okta, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Semakin beranekaragam hewan dan tanaman di suatu daerah, maka semakin banyak koleksi sumber penyakit/patogen (virus, bakteri, dan jamur) yang terdapat di daerah tersebut.
-
Rendy A. Diningrat, SMERU Research Institute
Survei terbaru kami dari SMERU Research Institute menunjukkan ketimpangan pada akhirnya akan ikut menentukan kemampuan seseorang bertahan hidup selama pandemi
-
Rama Dhenni, UNSW
Kecanggihan sistem kekebalan tubuh manusia tidak akan berarti apabila ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan masih tinggi.
|
|
In English
|
-
Tangguh Chairil, Binus University
The budget number, slated to cover a 25-year-period, is not peculiar. Nevertheless, weapon systems procurement needs to involve good governance, accountability and legislative oversight.
-
Daniel Prajogo, Monash University; Adithya Sudiarno, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Amrik Sohal, Monash University; Anny Maryani, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Arief Rahman, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Dyah Santhi Dewi, ST. M.EngSc. PhD, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Ratna Sari Dewi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Retno Widyaningrum, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Significant discrepancies in the quantity and quality of hospitals' facilities and services for COVID-19 treatment have contributed to increasing risks for medical workers.
-
Dirk Tomsa, La Trobe University; Ken M.P. Setiawan, The University of Melbourne
COVID-19 has had both positive and negative implications for the Indonesian environment, but post-pandemic prospects are not looking good.
|
|
|
Acara-acara yang ditampilkan
|
|
Indonesia — SDG Academy Indonesia
|
|
online via Zoom, Indonesia — The Conversation Indonesia
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|