The Conversation

Halo, semua! Semoga selalu dalam keadaan sehat.

Kembali lagi dalam Nawala TCID. Hari ini, saya Robby Irfany Maqoma – Editor Lingkungan The Conversation Indonesia, akan berbagi sorotan kabar terkait isu lingkungan di Indonesia dan mancanegara.

 

Berapa emisi karbon dari kontenmu?

Laporan terbaru dari perusahaan asal Australia, Compare the Market, mengungkapkan emisi karbon yang terlepas dari penggunaan media sosial.

Laporan ini menyatakan TikTok sebagai aplikasi dengan jejak emisi tertinggi, sekitar 2,63 gram setara CO2 per menit (gCO2eq), disusul Reddit (2,48 gCO2eq), Pinterest (1,30 gCO2eq), Instagram (1,05 gCO2eq).

Ini menjadi lampu kuning karena Tiktok merupakan salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Per September 2021, jumlah penggunanya mencapai 1 miliar. Dengan penggunaan harian rata-rata 52 menit, maka setiap hari emisi yang terlepas karena pemakaian Tiktok mencapai 2.630 ton CO2eq.

 

Keranda pembela lingkungan terus bertambah

Aksi masyarakat menolak pertambangan lagi-lagi memakan korban. Sabtu lalu, warga bernama Efriadi yang berdemonstrasi di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutung, Sulawesi Tengah, tewas tertembak saat aparat menghalau para demonstran yang memblokade jalan.

Belum jelas siapa pelakunya. Namun, terkait insiden ini, Kepala Kepolisian Sulawesi Tengah Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi sudah menyatakan permohonan maaf.

Tewasnya Efriadi menambah daftar panjang para ‘martir’ yang membela lingkungan. Lembaga advokasi hak asasi manusia internasional, Global Witness, mencatat 227 orang terbunuh saat sedang berjuang melindungi hutan, sungai, maupun ekosistem lainnya di tempat yang mereka tinggali.

Kasus kematian terbanyak terjadi di Kolombia dengan 65 kasus pembunuhan. Angka kematian terbanyak disusul Mexico dan Filipina yang mencapai masing-masing 30 dan 29 kasus.

 

Celah greenwashing batu bara versi OJK

Otoritas Jasa Keuangan telah merilis dokumen taksonomi hijau pada akhir bulan lalu. Dokumen ini memuat klasifikasi sektor usaha berdasarkan variabel keberlanjutan ataupun tingkat pencegahan terhadap perubahan iklim.

Nyatanya, taksonomi hijau ini justru membuka celah praktik greenwashing alias pemasaran aspek ramah lingkungan yang palsu. Taksonomi hijau justru memasukkan pertambangan batu bara sebagai sektor usaha ‘kuning’ atau ‘tidak berbahaya’.

Kebijakan tersebut pun dikritik sejumlah kalangan. OJK diminta lebih tegas untuk memisahkan sektor usaha yang ramah lingkungan maupun yang berisiko besar terhadap kelestariannya.

Lemahnya pengaturan greenwashing di tanah air sempat dibahas peneliti Indonesian Center of Environmental Law, Chenny Wongkar, dalam artikelnya di The Conversation. Ada juga analisis terkait negara kita yang kecanduan batu bara.

 

Sekilas riset: Menyambut era deteksi spesies dari udara

Dalam mengidentifikasi spesies langka ataupun virus, para peneliti biasanya melakukan analisis DNA berbasiskan sampel yang diambil dari tanah ataupun air (disebut dengan eDNA). Namun kini, riset terbaru membuka kemungkinan para periset untuk mengambil sampel DNA dari udara.

Studi dilakukan oleh dua kelompok peneliti dari yang berbasis di Denmark dan Inggris-Kanada. Peneliti mengambil sampel dari beberapa kebun binatang di Eropa; Hamerton Zoo Park, Inggris; dan Copenhagen Zoo, Denmark. Hasilnya, sampel tersebut memuat beragam DNA yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai spesies satwa.

Hasil penelitian termuat dalam jurnal Current Biology edisi 7 Februari 2022.

 

Science Leadership Collaborative: Call for applicants

The Conversation Indonesia membuka pendaftaran bagi peneliti muda Indonesia untuk bergabung dalam program Science Leadership Collaborative (SLC). Melalui program ini, para peneliti yang menjadi peserta akan merasakan apa yang disebut sebagai kepemimpinan transformasional: mereka akan belajar untuk berinovasi, memengaruhi bidang dan komunitasnya, serta memobilisasi sumber daya dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi berbagai permasalahan kompleks yang kita hadapi.

Cari tahu lebih lanjut tentang program SLC di laman ini.

-

Nantikan hasil kurasi isu-isu lainnya oleh editor The Conversation Indonesia yang dikirim langsung ke surelmu setiap hari.

Salam lestari!

Robby Irfany Maqoma

Editor Lingkungan

Sekumpulan anak muda berpartisipasi dalam Jakarta Climate Strike pada tahun 2019. (The Conversation Indonesia/Luthfi T. Dzulfikar)

Khalifah di bumi: bagaimana anak muda Muslim di Indonesia memperjuangkan isu lingkungan berlandaskan nilai agama

Pamela Nilan, University of Newcastle; Gregorius Ragil Wibawanto, Universitas Gadjah Mada

Banyak aktivis muda Muslim di Indonesia berpegang teguh pada nilai agama untuk mengemban tugas sakral untuk menjaga lingkungan. Kini “green Islam” menjadi agenda penting kaum muda dunia.

Lingkungan