Catatan editor

 

Halo Pembaca yang budiman,

Semoga Anda selalu sehat bekerja di rumah dan tetapkan menjaga kesehatan dengan olahraga rutin, mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

Lebih dari dua bulan setelah diumumkan kasus pertama positif COVID-19, kasus-kasus infeksi virus corona di Indonesia belum menandakan akan segera turun. Per pekan ini kasus positif mencapai lebih dari 13.000.

Walau belum terjadi penurunan kasus yang signifikan, kebijakan pemerintah terkait larangan operasi transportasi komersial antaraprovinsi dan daerah untuk mencegah penularan COVID-19 membingungkan masyarakat.

Di satu sisi mudik dari Jakarta dan sekitarnya, juga daerah yang memberlakukan pembatasan sosial berskala besar, dilarang dengan disertai kebijakan melarang semuda moda transportasi komersial sejak 24 April lalu.

Namun pekan ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerbitkan kebijakan yang membolehkan maskapai penerbangan terbang kembali mengangkut tiga kelompok penumpang (pejabat dan pekerja pemerintah dan swasta yang melayani fungsi ekonomi penting;, orang sakit, keluarga meninggal; dan repatriasi pekerja migran dan pelajar di luar negeri) dengan syarat lebih ketat termasuk syarat protokol keamanan COVID-19.

Mulai Minggu, misalnya, grup Lion Air akan terbang kembali terbang dengan memberlakukan persyaratan tersebut. Pesawat lainnya juga terbang lagi.

Sebelumnya, pesawat yang diizinkan terbang hanya yang mengangkut kebutuhan logistik. Jadi kini mudik tetap dilarang tapi orang yang masuk tiga kelompok di atas tetap boleh terbang.

Terlepas dari penerapan persyaratan dan protokol COVID-19, penerbangan merupakan salah satu medium cepat penyebaran virus karena mengangkut orang dari zona merah ke zona yang relatif belum banyak kasus. Apalagi pemerintah menyatakan bahwa  70% orang yang terinfeksi coronavirus tidak menunjukkan gejala.

Hal hampir serupa juga terjadi di Iran. BBC News Arab menganalisis data penerbangan dan berbicara dengan beberapa orang di Mahan Air, penerbangan komersial yang terkait dengan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), tetap terbang ke berbagai penjuru dunia walau pemerintah Iran telah melarang penerbangan dari Cina ke Iran dan sebaliknya sejak 31 Januari.

Bahkan saat wabah Covid-19 berada pada puncaknya di Cina, Mahan Air masih melakukan penerbangan antara Iran dan empat kota besar di Cina: Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen.

Dari sisi kesehatan masyarakat, dampak kebijakan ini bisa buruk. Penularan virus dari orang tanpa gejala bisa makin meluas areanya dan wabah makin panjang karena muncul kasus baru secara berantai akibat kontak orang yang terinfeksi dan yang belum terinfeksi.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan, Kepala Divisi Training

Artikel teratas

Aparat pemerintah memperingatkan penduduk yang mengabaikan perintah jaga jarak skala besar, mereka masih berkumpul di area pasar di Jakarta, pada masa wabah virus corona. Edwin Dala/INA Photo Agency/Sipa USA/AAP

Indonesia belum punya kurva epidemi COVID-19: kita harus hati-hati membaca klaim pemerintah kasus baru melambat

Iqbal Elyazar, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU); Karina Dian Lestari, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU); Lenny Lia Ekawati, University of Oxford; Rosa Nora Lina, Eijkman-Oxford Clinical Research Unit (EOCRU)

Pemerintah perlu secara terbuka dan transparan menyampaikan data jumlah pemeriksaan PCR dan lamanya waktu pemeriksaan untuk setiap provinsi dan kabupaten/kota untuk membuat kurva epidemi.

Petugas Palang Merah Indonesia mengambil darah dari pendonor dengan protokol keamanan COVID-19 di Tengerang Selatan. Author provided

Donor darah berkurang drastis saat pandemi COVID-19: dampaknya buruk bagi penyandang talasemia mayor

Edhyana Sahiratmadja, Universitas Padjadjaran

Derita penyandang talasemia mayor yang butuh transfusi darah setiap bulan di tengah pandemi Covid-19 karena menipisnya persediaan darah di PMI dan berkurangnya pendonor darah.

Kesehatan

In English

COVID-19