The Conversation

Halo Pembaca, semoga Anda sehat.

Kasus harian COVID memang menurun tapi pandemi belum reda. Kini muncul penyakit baru: hepatitis akut yang tidak atau belum diketahui penyebabnya (acute hepatitis of unknown aetiology). Penyakit ini menyerang anak-anak di berbagai negara termasuk di Indonesia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per 1 Mei, sedikitnya ada 228 kasus hepatitis akut dari 20 negara. Kasus ini terus bertambah seiring masuknya laporan berbagai negara. WHO menyatakan penyakit ini sebagai wabah.

Di Indonesia, kasus serupa ditemukan pada tiga pasien anak yang meninggal pada akhir April lalu. Per 9 Mei, angkanya meningkat jadi 15 kasus. Penyakit hepatitis akut ini mempunyai gejala diare, muntah, sakit perut dan kuning (jaundice) dengan peningkatan enzim aspartate transaminase (AST) dan Alanine transaminase (ALT) di atas 500 mikro per liter (u/L) (normal < 32 u/L). Ada yang mengaitkan penyakit baru ini dengan COVID, tapi belum ada kesimpulan final penyebabnya. Investigasi masih dilakukan oleh dokter dan peneliti untuk mengetahui penyebab hepatitis misterius ini.

Selain hepatitis akut, Indonesia kini juga menghadapi masalah baru: ribuan sapi di Jawa Timur terinfeksi penyakit mulut dan kuku dalam sepekan terakhir. Jika penyakit hewan ini tidak ditangani dengan baik dan cepat, bukan tidak mungkin akan berdampak pada kesehatan manusia. Pemerintah harus segera mengambil langkah yang tepat untuk membatasi perpindahan sapi antardaerah sampai penyakit ini bisa dikendalikan.

Ahmad Nurhasim

Editor Sains + Kesehatan

Penyebab hepatitis akut masih diselidiki. Mohamed_Hassan/pixabay.com

Hepatitis akut misterius mewabah: pahami gejala, siapkan langkah menghadapinya

Kambang Sariadji, National Institute of Health Research and Development (NIHRD), Ministry of Health Indonesia

Laporan WHO ini menyatakan proses mencari penyebab hepatitis akut ini juga dilakukan di luar penyebab hepatitis A-D.

Kesehatan

Sains + Teknologi

In English